Seberapa Nyaman Handling dan Suspensi Hyundai Kona Electric 2021?
Jakarta - Tren untuk penggunaan mobil listrik karena kendaraan harian sekarang terekspos di beberapa kota besar. Mobil listrik menawarkan mobil dengan hampir tidak ada emisi dan mesin canggih. Namun, apakah mobil listrik yang nyaman dalam hal manipulasi dan suspensi?
Detikoto tart dan mengarah ke berkendara mobil listrik harian dari produsen Hyundai, Kona Faceelift 2021.
Kona Electric 2021 baru-baru ini hadir dan menggantikan Kona Electric 2020 yang memasuki akhir 2020. Mobil ini terbukti menawarkan kontrol atau manipulasi yang cukup bagus, tetapi karakter karakter cenderung menjadi standar untuk mobil lintas kelas.
Dari tes kami, mobil ini telah diambil manuver slide sampai mereka muncul dengan kecepatan tinggi, dia tidak bergetar. Tentu saja, nilai positif ini datang melalui pengaturan posisi baterai di tengah jembatan dan dengan berat yang berat. Arsitektur mobil ini hanya dengan bobot terpusat di tengah.
Sedikit keluar dari menangani diskusi dan penangguhan, kehadiran baterai yang disimpan di jembatan pusat ini, sayangnya membuat lantai mobil sedikit tinggi dan kabin terasa kurang lega.
Lanjutkan karena masalah suspensi perlu dikenali seperti yang kami katakan, mobil ini tampak standar untuk kelas mobil dekat Rp. 700 juta.
Mobil crossover tipikal dan mobil SUV kecil yang memiliki pembersihan tanah tidak terlalu rendah dan cukup tinggi, mobil ini juga dilengkapi dengan suspensi yang karakternya rata-rata.
Dampaknya, mobil ini tidak terasa cukup lembut ketika beralih dari jalan yang buruk, tetapi tidak terjebak atau tidak merasa membosankan. Hanya saja rasanya kurang benar.
Tetapi positif dari pemilihan karakter suspensi seperti ini adalah mobil terasa kaku dan lebih stabil selama manuver. Tidak ada roller tubuh yang terasa memalukan atau merasa labung saat mengendarai mobil listrik ini berjalan dengan cepat.
Kami merasa akan membawa mobil listrik listrik listrik Hyundai Kona Electric 2020 pada sirkuit Sentul, hasilnya sangat mengesankan. Dibawa tajam ke sudut sirkuit, mobil terasa dari hereret. Bahkan ketika melewati baffle, mobil terasa tanpa usaha dan tidak ada gulungan tubuh tidak melarikan diri.
_________________________________________
Hyundai Kona Electric 2021 Dipakai Harian: 50 Km Cuma Rp 10 Ribu Perak!
Jakarta - Melihat kemunculan mobil listrik bersama dengan embel-embel ramah lingkungan dan tidak ada emisi, menurut kita sangat menarik. Apalagi, mobil listrik ini dianggap jauh lebih hemat dibanding mobil berbahan bakar fosil. Apa iya?
Kami menguji tidak benar satu mobil listrik bergaya cross over, yaitu Hyundai Kona Electric 2021. Mobil ini kita jajal sebagai kendaraan harian selama kurang lebih satu pekan. Namun kita cobalah merangkum beberapa knowledge yang kita dapatkan, sehingga lebih gampang didalam mengkalkulasi efisiensinya.
Salah satu rute yang menarik untuk kami hitung adalah rute yang paling kerap dilalui oleh para pekerja, yaitu rumah ke kantor dan kantor ke rumah.
Kami coba mengfungsikan mobil listrik ini untuk rute tersebut. Perjalanan kami berasal dari rumah ke kantor dan kantor ke rumah ternyata melalui total 56 km jauhnya. Total kami berkendara sepanjang 3 jam 8 menit dan total kami menghabiskan 18 prosen baterai berasal dari 100 persen.
Ada perbedaan, kala rute berangkat atau berasal dari rumah ke kantor, layar instrumen kluster memperlihatkan umumnya mengonsumsi listrik yang kami mengfungsikan ada di angka 9.0 km/kWh. Sedangkan untuk perjalanan pulang, kami tercatat berkendara lebih boros dan umumnya mengfungsikan listrik 7.5 km/kWh.
Namun pengetesan ini kami laksanakan bersama mempraktekkan tipikal berkendara harian orang-orang. Bukan bersama metode berkendara ekonomis ataupun amat menguji performa. Sesekali kami mengfungsikan mode sport dan menginjak pedal gas lebih dalam berasal dari Hyundai Kona Electric 2021 ini. Kami termasuk berhenti untuk isikan duwit elektronik dan sempat mempunyai mobil ini masuk daerah pemesanan makanan drive-thru.
Kalau kami merujuk terhadap klaim Hyundai yang memperlihatkan bahwa kapasitas baterai Kona Electric ini adalah 39.2 kWh, artinya angka tersebut merupakan angka yang mirip bersama situasi baterai 100 persen.
Untuk satu hari, kami menghabiskan baterai 18 prosen dalam 56 km perjalanan. Berarti 18 prosen berasal dari 100 prosen atau 18 prosen berasal dari 39.2 kWh adalah 7.056 kWh per 56 km perjalanan harian yang kami lakukan.
Mari kami anggap sehari, kami perlu 7-8 kWh. Maka terkecuali dikalkulasikan ke biaya pengeluaran, sementara ini tarif listrik resmi yang dikeluarkan oleh PLN untuk golongan R1 sampai R3 adalah di angka Rp1.444 per kWh. Artinya kami perlu biaya kira-kira Rp 10.108 sampai Rp 11.552 untuk berkendara satu hari bersama jarak tempuh kira-kira 56 km jauhnya.
Hasil ini lumayan mengagumkan mengingat besaran kuantitas yang wajib dibayar amat kecil dibanding jarak tempuh yang sanggup dilalui. Kami menghitung, kurang-lebih iritnya mobil listrik ini kira-kira tiga sampai empat kali lipat berasal dari mobil berbahan bakar fosil.
Bandingkan bersama mobil bensin. Kita anggap umumnya mobil besin secara mengonsumsi bbm sanggup di angka 10km/Liter. Maka untuk melalui rute perjalanan 56 km, mobil bensin bakal perlu kira-kira 5 sampai 6 liter.
Berarti, terkecuali mobil bensin tersebut mengfungsikan bensin non subsidi yang dibanderol Rp 9.200. Maka untuk satu perjalanan yang mirip jauhnya bersama mobil listrik, mobil bensin perlu biaya kira-kira Rp 46.000 sampai Rp 55.200.
Pengecasan
Ketika membeli Hyundai Kona Electric ataupun Ioniq, Hyundai segera beri tambahan perangkat pengecasan dua buah, yaitu portable charger dan wall mount charger.
Portable charger ini yang kami gunakan untuk lakukan pengecasan di rumah. Untuk informasi, rumah yang kami menduduki ketika lakukan pengecasan Kona Electric ini adalah rumah dengan kapasitas listrik 2.200 VA.
Alat cas yang sanggup dibawa kemana-mana ini, sanggup disesuaikan penggunaannya dengan kapasitas listrik rumah. Portable charger ini sanggup diatur jadi 8A, 10A, hingga 12A untuk output atau kekuatan arus listriknya.
Kalkulasi yang kami lakukan dengan mengkalkulasi listrik rumah 220V, maka arus 8A mirip dengan 1.760 Watt, 10A mirip dengan 2.200 Watt dan 12A mirip dengan 2.640 Watt.
Maka dari itu, ketika lakukan pengecasan Kona Electric di rumah kami yang membawa kapasitas 2.200VA, kami gunakan kekuatan pengecasan yang paling rendah untuk hindari listrik yang berlebih dan membawa dampak listrik drop atau 'ngejepret'.
Data yang kami dapatkan, untuk lakukan pengecasan baterai 10 persen, kami perlu kala kurang lebih 4 hingga 4.5 jam. Memang pengecasan ini terkesana memakan kala lama, namun yang kami lakukan untuk menyiasati perihal ini adalah dengan melepaskan mobil lakukan pengecasan ketika kami tengah istirahat dan tidur. Sehingga kala pagi hendak beraktifitas, mobil ini sudah terisi penuh.
Penggunaan mobil listrik ini sudah pasti mesti diimbangi dengan rutinitas baru. Baterai tidak disarankan untuk digunakan hingga habis, supaya lebih baik untuk tetap mengisi kekuatan ketika sudah berkurang.
Untuk wall mount charger yang diberikan Hyundai pada kala pembelian pasti tidak kami gunakan di rumah kala pengetesan mobil ini. Karena wall mount charger berikut perlu kekuatan listrik lebih dari 7.000 Watt.
Pihak Hyundai mengatakan bahwa pemasangan wall mount ini dapat diserahkan kepada PLN dan dapat terlebih dahulu dijalankan kontrol pada kekuatan listrik rumah yang hendak dipasangi wall mount.
Saat ini, tercatat untuk mobil listrik sanggup termasuk mengisi kekuatan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang sudah banyak tersebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar